1).Masjid ini didirikan sejak tahun 1825 yang diprakarsai oleh Bapak
Kyai Istad dan mendapat dukungan dari warga dusun.
2).Dan dalam perkembangannya Masjid ini sangat dibutuhkan oleh
masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tapi juga berfungsi
untuk kepentingan social, pendidikan dan sebagainya sehingga untuk memenuhi
kebutuhan jama’ah dan jaman maka masjid ini sudah pernah dipugar yakni pada
tahun 1900, 1920, 1944 dan terakhir tahun 1980.
Pemrakarsa pemugaran para Ta’mir masjid pada saat itu seperti
misalnya rehab tahun 1944 ta’mirnya diantaranya :
1. Bapak KH. AR. Fakhrudin
2. Bapak H. Syaebani
3. Bapak Muhamad Mawardi
4. Bapak Zainudin
Karena kentalnya nuansa agama didusun ini khususnya dan desa Banaran
pada umumnya sering orang luar menyebut dusun ini sebagai Serambinya Mekkah
yang pusat kegiatanya dari keberadaan Masjid Jami’ Bleberan.
Sedangkan sampai saat ini kegiatan Masjid yang
sudah berjalan yang diurusi oleh Ta’mir dan Risma antara lain :
1.
Untuk jama’ah sholat fardlu dan
sholat Jum’at
2. Pengajian Tafsir Alqur’an tiap malam Kamis
3.
Pengajian murotal tiap malam
Senin
4. Pengajian Kajian Agama tiap malam Sabtu
Kliwon
5.
Pengajian Risma tiap malam Ahad
6.
Tadarus Al-Qur’an tiap malam
sehabis Maghrib sampai Isya’
7. Kultum sehabis Sholat Isya’ tiap malam
jum’at dan malam Ahad
8.
Pengajian peringatan Hari Besar
Islam
9.
Pengajian pada waktu bulan
Romadlon
10.
Perpustakaan Masjid
11.
Simpan pinjam yang dulu diawali
dari Koperasi sekarang atas prakarsa pemerintah dusun dan dukungan Jama’ah
mendapat kepercayaan dari PT. Telkom pendirian BMT dilingkungan Masjid yang
anggotanya juga banyak dari Jama’ah Masjid.
3). Dilihat dari sejarah perjuangan kemerdekaan Masjid ini juga
punya andil besar menjadi saksi perjuangan Kemerdekaan bahkan masjid ini pernah
menjadi Markas Hizbulloh pada saat mempertahankan Kemerdekaan RI.
Tokoh-tokoh yang pernah bermarkas disini diantaranya : Bapak Kyai Hajid, Bapak Kyai Badawi
dan Bapak Ali Afandi.
Disamping tokoh-tokoh tersebut di atas warga dusun sini yang pernah
menjadi tentara Hizbulloh diantaranya :
Bapak KH. AR. Fahrudin, Bapak H. Sahlan, Bapak Abdul Cholik, Bapak Sariyo,
Bapak Muh. Ngatijo, Bapak Lukman.
Demikian profil Masjid Jami’ Bleberan dan sekilas sejarah singkat
keberadaan masjid mudah-mudahan bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
0 comments: